9 Nov 2010

bintangKU

kau datang membawa harapan.
Memancarkan cahaya dan menerangiku dalam kegelapan.

Kaulah bintangKU.
Bintang yang s'lalu menerangi disaat aku berjalan dalam kegelapanKU.

Satu pintaku untukMU.
Jangan pernah kau redupkan cahaya itu.
Karna aku selalu berharap kau terus menerangi.

Jangan pernah kau redupkan cahaya cintamu.
Karna aku tak bisa hidup tanpa sinar cintamu oh BINTANGKU. . . . .!!!

29 Okt 2010

malam yang sunyi

kian menjadi, kian menyepi malam yang sepi
kian pekap, kian gelap malam yang sunyi
apa yang terjadi di malam ini??

tat kala bintang dan bulan tak menampakan cahaya
tat kala hati terasa sunyi dan sepi
tak ada suara yang terdengar oleh q...

kian larut oleh heningnya malam
tak ada yang bisa aku perbuat
hanya bisa duduk terpaku dan menatap gelapnya malam!!!

adakah seseorang yang bisa menemaniku malam ini??
dan...
adakah seseorang yang bisa mengisi jiwaku di kesunyian malam ini??
karna ku tak mampu lagi tuk berdiri dan berjalan di pekapnya malam ini...

15 Okt 2010

cinta

lembutnya kasih kau sambut dengan senyum;
musim semi ini bermekaran mewangi;
petiklah setangkai dan cium baunya;

jangan lagi ada sesal
jika tak seharum milikmu di masa lalu
Kubingkai lukisan cinta di piguramu;
pajanglah di relung hatimu;
pandanglah bila kau rindu;
jangan ada ragu
bila tak seindah milikmu di masa lalu

karna, Benang itu telah kita urai, kasihku
kini terangkai dalam rajutan cinta,
senyumlah dan genggam tanganku
langkahkan kaki menuju matahari
dan kita sambut hari esok dengan keindahaan..........

aku tak kan pernah berpaling

ketika musim memajang rindunya pada hujan
ada sebongkah cemas yang tak bisa kuucapkan
aku hanya ingin memelukmu dari senja hingga subuh tiba

setapak demi setapak
kudaki jalan terjal kerisauan
saat tiba di persimpangan
ingin kutanggalkan segala ragu dan rasa bosan

ooo,
betapa kebimbangan telah berubah menjadi labirin
menjadi lingkaran tanpa celah

tapi catatlah olehmu, tentang satu kepastianku
'aku tak pernah berpaling darimu'

14 Okt 2010

aku tak kan pernah berpaling

ketika musim memajang rindunya pada hujan
ada sebongkah cemas yang tak bisa kuucapkan
aku hanya ingin memelukmu dari senja hingga subuh tiba

setapak demi setapak
kudaki jalan terjal kerisauan
saat tiba di persimpangan
ingin kutanggalkan segala ragu dan rasa bosan

ooo,
betapa kebimbangan telah berubah menjadi labirin
menjadi lingkaran tanpa celah

tapi catatlah olehmu, tentang satu kepastianku
'aku tak pernah berpaling darimu'

baca lebih banyak lagiKLIK here

thulusnya hati ini

sesuatu yang tak bisa diucapkan
jangan dipaksa untuk diucapkan

sesuatu yang tak bisa diucapkan
sebaiknya dimengerti saja

karena masih banyak makna yang bisa kita rangkai
lewat sebuah ketulusan hati

maka berdirilah disampingku
dan terangi setiap jalanku

seperti Adam menerangi Hawa nya
seperti aku, yang tulus mencintaimu (diambil dari buku katakan cinta)

teduh dimatamu

ada rintik hujan yang jatuh di tanah pasir
ada butir embun yang turun di rerumputan

adalah dirimu yang buatku tahu
bahwa cinta itu,
ada...!

mendekapku dalam keindahan yang abadi
seperti darah dan merahnya
seperti malam dan gelapnya

seperti teduh
yang kulihat di matamu

Ku masih merindu

ku ingin kau kembali

menemukan diriku

sejak engkau pergi

tinggal ku sendiri

tiada kabar yang ku nanti

aku di sini masih menunggu

mengharapkan cinta dari mu

biar pun kita tak bertemu

kekasih ku

apakah engkau masih menunggu

mengharap kan cinta dari ku

biar pun kita tak bertemu

namun di hatiku

tetap lah rindu

namun di hatiku

hanya lah kamu

Kupersembahkan Padamu

Kupersembahkan padamu sekuntum ciuman segar
dalam buket bunga kesukaanmu: aster, krisan dan sejumlah mawar
sebuah puisi kusematkan dalam sebuah lembar
pagi terasa spesial
kurasakan jendela hati terbuka lebar.

Seperti kau memahami bait puisi
ia bukan sembarang bahasa – tetapi sebuah jiwa
puisi tidak disusun dari kata hanya kata
puisi yang membangun kata demi kata dan
menuntaskannya sebagai doa indah.

Seperti aku tenggelam di matamu
seluruh hatiku sibuk mengeja pustaka cinta
pun mulutku tak sanggup bicara
sedangkan tanganku diam-diam sibuk meremas kata
yang kadang menyelinap di jemarimu.

Puisi mengembara perjalanan tersembunyi
melewati samudera di balik tatapanmu
bait-baitnya terurai dalam tiap derai ombak
menciumi pantai-pantai semampai di lekuk tubuhmu
lihatlah jejak kakiku, selalu hanyut bersamamu.

Seperti kau memahami bait puisi
ia ada dalam dirimu, dirimu ada di dalamnya
sebab kerangka puisi tersusun dari tulang-tulangku
dan kau bagian tak terpisahkan
dari struktur tulang-tulang itu.

KETIKA KAU TERTIDUR

Ketika kamu tertidur, aku kan selalu di sisimu
merangkai bait-bait kehidupan kita
hingga malam larut gulita
kusulam metafora dalam rajutan kata
agar mimpi indah tercipta.

Kutatap wajahmu, kamu begitu pulas terlena
di ujung bibirmu senyum masih tersisa
seperti menyimpan sekuntum bunga
kucium bunga itu dengan kecupan mesra
di lembaran sajak kujadikan tandabaca.

Sebab itulah sajakku bermekaran warna
sebuah perjalanan di taman-taman surga
keindahan tak ada habisnya, tak ada matinya
terangkai makna bagai karya pujangga
di penghujung malam kupanjatkan sebagai doa.

Ketika kamu terjaga, kubacakan sebait cinta
kusaksikan sinar matamu menjelma bintang kejora
wajahmu putih ceria, pagi mengembang dalam cahaya
dan itulah bagian terindah dari puisi yang kucipta
ketika kamu tersenyum bahagia.